
Degorontalo- Pada bahasa Gorontalo ada sesuatu yang disebut dengan sandi, yakni sebuah gejala bahasa yang adalah sebuah proses perubahan bentuk kata, namun dalam pengertiannya tetap sama. Dalam penggunaanya, sandi ini dibagi dua yakni sandi dalam dan sandi luar.
Contoh sandi dalam adalah MO- , melekat pada kata dasar yang suku pertamanya WO menjadi MO :
Misalnya wopa — mo:pa ‘rendah’
Wohe — mo:he ‘takut’
Bentuk mowopa, mowohe tidak dipergunakan dalam percakapan sehari-hari.
Baca Juga :
- Perbedaan berhitung dan menyatakan jumlah dalam bahasa Gorontalo
- Inilah 5W+1H dalam bahasa Gorontalo
- Kata ulang dalam bahasa Gorontalo
Mo- melekat pada kata dasar yang suku pertamanya we menjadi me:
Misalnya wengi — mowengi — me:ngi ‘berkebun’
Wangahu — mowengahu — me:ngahu ‘gembira’
Bentuk mowengi, mowengahu tidak dipakai dalam percakapan sehari-hari
Sedangkan contoh sandi luar adalah :
Hama:la lo:lo ‘diambil dengan apa’ berasal dari hama:lo lo wolo
Uwola:tiya ‘kepunyaan saya’ berasal dari uwolo wa:tiya
Butulayi ‘naiklah’ berasal dari botulo mayi.
Sumber: Kamus bahasa Gorontalo-Indonesia, Mansoer Pateda
WAWAN AKUBA